Madame Marie Curie |
07 November 1876, Marie Curie lahir di ibu
kota Polandia, Warsawa dengan nama asli Manya Sklowdowska. Ia merupakan anak
kelima keluarga Sklowdowska. Ayahnya seorang guru matematika dan fisika, ibunya
juga seorang guru. Semenjak kecil, Manya tumbuh dengan sehat dan lincah.
Tak lama Manya masuk sekolah, nilai-nilainya
sangat istimewa. Dia adalah murid terpandai di kelas. Ketika usianya baru
menginjak 10 tahun, dia sudah sekelas dengan kakaknya, Bronya yang berselisih
dua tahun.
Ketika melanjutkan pendidikan di Universitas
Sorbone, Paris, namanya diganti menjadi Marie. Pada tahun 1893, Marie
memperoleh gelar di bidang fisika, dan lulus dengan peringkat pertama. Kemudian
dia kembali melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar di bidang matematika.
Pada tanggal 26 Juli 1895, Marie menikah
dengan seorang ilmuwan yang terkenal dengan ‘Teori Curie’, Pierre Curie.
Sebagai seorang istri yang masih muda, Marie mengatur rumah tangga, memandikan bayi,
dan memasak. Sedangkan sebagai seorang ilmuwan wanita, dia bekerja di
laboratorium yang jelek dan bobrok, menemukan penemuan yang penting bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Suami istri Curie merupakan tokoh revolusi
ilmu pengetahuan yang berperan dalam sejarah penemuan radium. Setelah secara
kebetulan Becquerel menemukan radioaktif, tak seorangpun memikirkan untuk
menyelidiki penemuan ini secara intensif. Marie Curie memutuskan mengembangkan
penemuan ini untuk memperoleh gelar doktor. Dalam penelitiannya, dia bekerja
sama dengan Pierre. Perjalanan kerja eksperimen mereka cukup panjang dan sulit.
Namun, akhirnya mereka memperoleh keberhasilan yang tak terduga.
Sifat radium dan polonium mengacaukan
pandangan para ilmuwan mengenai ‘teori dasar unsur’ yang tak pernah diragukan
sebelumnya. Penemuan akan unsur yang bisa beradiasi alami ini bertentangan
dengan teori yang menyatakan bahwa sifat atom tidak berubah, tentu saja para
ilmuwan tidak percaya. Sehingga untuk membuktikan radium benar-benar unsur
baru, maka Marie Curie harus bekerja keras untuk memisahkan radium murni. Dalam
penelitiannya, dia juga menemukan bahwa radium dapat mengobati kanker.
Keberhasilan ini tidak menyebabkan mereka lupa
diri, tetapi lebih giat bereksperimen. Pada suatu hari Pierre mengalami
kecelakaan dan meninggal. Ini menyebabkan Marie Curie hidup di bawah
bayang-bayang kesedihan. Kendatipun demikian, Marie tak pernah menyerah pada
kesedihan, ia terus melanjutkan eksperimen mereka dan menunjukkan keberhasilan
yang gemilang.
Ini dikarenakan dalam perjalanan hidupnya, dia
banyak mengalami penderitaan. Tinggal di Polandia – hidup dalam penjajahan
Rusia, kakak sulung dan ibunya meninggal berturut-turut karena sakit, di masa
remaja mengalami putus cinta, serta menuntut ilmu di tengah-tengah kesulitan
ekonomi. Tabah, rela berkorban, dan berjuang merupakan cermin seluruh
kehidupannya.
Sesungguhnya, cita-cita Marie adalah kembali
ke Polandia untuk mengajar. Namun, dorongan kuat dari Pierre membuatnya memilih
ilmuwan sebagai profesi.
Bagi Madame Curie, pengetahuan dan keluarga
adalah segala-galanya. Sampai menjelang ajal sekalipun, Marie masih tetap
seorang perempuan yang ingin tahu, tabah, anggun dan pemalu. Dia tidak berusaha
menjadi seorang tokoh terkenal.
Seperti yang dikatakan Albert Einstein, “Di
antara orang-orang terkenal, hanya Marie Curie yang tak pernah hancur oleh
kemashyuran.”
Dari
berbagai sumber sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar