Selasa, September 25

Marie Curie - Wanita Andal dalam Dunia Pengetahuan


Madame Marie Curie
07 November 1876, Marie Curie lahir di ibu kota Polandia, Warsawa dengan nama asli Manya Sklowdowska. Ia merupakan anak kelima keluarga Sklowdowska. Ayahnya seorang guru matematika dan fisika, ibunya juga seorang guru. Semenjak kecil, Manya tumbuh dengan sehat dan lincah.
Tak lama Manya masuk sekolah, nilai-nilainya sangat istimewa. Dia adalah murid terpandai di kelas. Ketika usianya baru menginjak 10 tahun, dia sudah sekelas dengan kakaknya, Bronya yang berselisih dua tahun.
Ketika melanjutkan pendidikan di Universitas Sorbone, Paris, namanya diganti menjadi Marie. Pada tahun 1893, Marie memperoleh gelar di bidang fisika, dan lulus dengan peringkat pertama. Kemudian dia kembali melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar di bidang matematika.
Pada tanggal 26 Juli 1895, Marie menikah dengan seorang ilmuwan yang terkenal dengan ‘Teori Curie’, Pierre Curie. Sebagai seorang istri yang masih muda, Marie mengatur rumah tangga, memandikan bayi, dan memasak. Sedangkan sebagai seorang ilmuwan wanita, dia bekerja di laboratorium yang jelek dan bobrok, menemukan penemuan yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Suami istri Curie merupakan tokoh revolusi ilmu pengetahuan yang berperan dalam sejarah penemuan radium. Setelah secara kebetulan Becquerel menemukan radioaktif, tak seorangpun memikirkan untuk menyelidiki penemuan ini secara intensif. Marie Curie memutuskan mengembangkan penemuan ini untuk memperoleh gelar doktor. Dalam penelitiannya, dia bekerja sama dengan Pierre. Perjalanan kerja eksperimen mereka cukup panjang dan sulit. Namun, akhirnya mereka memperoleh keberhasilan yang tak terduga.
Sifat radium dan polonium mengacaukan pandangan para ilmuwan mengenai ‘teori dasar unsur’ yang tak pernah diragukan sebelumnya. Penemuan akan unsur yang bisa beradiasi alami ini bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa sifat atom tidak berubah, tentu saja para ilmuwan tidak percaya. Sehingga untuk membuktikan radium benar-benar unsur baru, maka Marie Curie harus bekerja keras untuk memisahkan radium murni. Dalam penelitiannya, dia juga menemukan bahwa radium dapat mengobati kanker.
Keberhasilan ini tidak menyebabkan mereka lupa diri, tetapi lebih giat bereksperimen. Pada suatu hari Pierre mengalami kecelakaan dan meninggal. Ini menyebabkan Marie Curie hidup di bawah bayang-bayang kesedihan. Kendatipun demikian, Marie tak pernah menyerah pada kesedihan, ia terus melanjutkan eksperimen mereka dan menunjukkan keberhasilan yang gemilang.

Ini dikarenakan dalam perjalanan hidupnya, dia banyak mengalami penderitaan. Tinggal di Polandia – hidup dalam penjajahan Rusia, kakak sulung dan ibunya meninggal berturut-turut karena sakit, di masa remaja mengalami putus cinta, serta menuntut ilmu di tengah-tengah kesulitan ekonomi. Tabah, rela berkorban, dan berjuang merupakan cermin seluruh kehidupannya.
Sesungguhnya, cita-cita Marie adalah kembali ke Polandia untuk mengajar. Namun, dorongan kuat dari Pierre membuatnya memilih ilmuwan sebagai profesi.
Bagi Madame Curie, pengetahuan dan keluarga adalah segala-galanya. Sampai menjelang ajal sekalipun, Marie masih tetap seorang perempuan yang ingin tahu, tabah, anggun dan pemalu. Dia tidak berusaha menjadi seorang tokoh terkenal.
Seperti yang dikatakan Albert Einstein, “Di antara orang-orang terkenal, hanya Marie Curie yang tak pernah hancur oleh kemashyuran.”


Dari berbagai sumber sejarah.